Oeeeiiiiii pellembangan...
Mataharimu setengah hati membakar kulit,
Kabutmu setengah musim membungkus hari
Hujanmu sepanjang hari tak mengenal musim,
Nikmat kopimu sepanjang usia menemani hariku.
Oeeeiiiiii pellembangan...
Jerih hatiku saat menapaki halamanmu
Menerabas gerbang keterasinganmu yang sunyi
Kau terpinggirkan dari mesin-mesin pembangunan Entah karmamu, entah garis nasibmu…
Engkau hanyalah sebuah titik samar di peta nusantara
Oeeeiiiiii pellembangan...
Galau pikiranku menyaksikan kemiskinanmu
Kerjamu hanyalah mengais remah-remah dari santap malam para penguasa
Kau sungguh rentan ditengah hiruk pikuk kepentingan
Smoga anak cucumu tidak akan menjadi pewaris kegagalanmu
Oeeeiiiiii pellembangan...
Berdirilah di batas tepian cakrawala,
Dimana angin membelai dingin merasuk hingga ke pembuluh darah,
Hiruplah nafas alam pada puncak-puncak gunung di bentangan quarles,
Pucuk-pucuk pinus, aroma rumput liarmu
Merayu rinduku, Melaju anganku
Di jalan bergelombang dan penuh lumpur…
0 Komentar